Tidak Ada Hari Libur di Indonesia: Kenapa Hari Sdy Dihapus?
Apakah Anda pernah merasa bahwa tidak ada hari libur di Indonesia? Ya, mungkin terdengar agak ekstrim, tapi memang terasa begitu, terutama setelah hari libur nasional yang disebut sebagai Hari Santri Nasional dihapus. Kenapa hal ini terjadi?
Menurut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, keputusan untuk menghapus Hari Santri Nasional dari daftar hari libur nasional adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk merayakan hari-hari besar agama mereka. Beliau juga menegaskan bahwa ini bukan berarti mengurangi penghargaan terhadap para santri yang memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa.
Namun, keputusan ini menuai pro dan kontra di masyarakat. Beberapa orang merasa kecewa karena merasa bahwa penghapusan Hari Santri Nasional adalah bentuk pengabaian terhadap peran penting para santri dalam memajukan bangsa. Sebaliknya, ada juga yang setuju dengan keputusan tersebut karena mereka lebih memilih memiliki hari libur nasional untuk merayakan hari-hari besar agama mereka.
Menurut Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Dr. Ida Ruwaida, “Penghapusan Hari Santri Nasional sebenarnya merupakan refleksi dari dinamika sosial dan politik di Indonesia. Masyarakat harus mampu menerima perbedaan dan menghormati satu sama lain, termasuk dalam hal penetapan hari libur nasional.”
Meskipun keputusan ini telah diambil, penting bagi kita untuk tetap menghargai peran para santri dalam memajukan bangsa. Seperti yang dikatakan oleh Ketua PBNU, Robikin Emhas, “Para santri adalah pilar utama dalam pembangunan bangsa. Mereka pantas mendapatkan penghargaan yang setara dengan peran mereka dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Jadi, meskipun terasa bahwa tidak ada hari libur di Indonesia setelah penghapusan Hari Santri Nasional, kita semua harus tetap menghargai peran para santri dan terus memperjuangkan keadilan dan kesetaraan di tengah masyarakat yang beragam.